Tolak Impor Beras, Petani Karawang Ngadu ke Wamentan

beritatandas.id, KARAWANG – Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mendapat keluhan petani Karawang soal penolakan impor beras. Penolakan itu terjadi saat Wamentan melakukan penanaman perdana di pesawahan Desa Pancakarya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Kamis (25/3/2021).

“Dan menyatakan (petani) sanggup menghasilkan satu juta ton (untuk memenuhi kebutuhan stok pangan nasional),” kata Harvick.

Qolbi menuturkan, telah berkeliling daerah untuk memantau hasil panen. Menurut Harvick, panen memang terjadi di berbagai daerah karena dukungan berbagai pihak termasuk BUMN Pupuk.

“Saya lihat stok pupuk juga bagus. Produksi Pupuk Kujang baik dan siap,” kata Harvick.

“Saya kemarin sudah keliling Indonesia. Memang panen terjadi di banyak daerah. Serapan gabah di berbagai daerah memang terindikasi surplus dimana-mana. Kita harap panen di berbagai daerah bisa meyakinkan pemerintah,” kata Harvick.

Penanaman dilakukan bersama puluhan petani yang menjadi binaan PT Pupuk Kujang di lahan seluas 210 hektare dengan program Agrosolution. Melalui program tersebut, petani tak perlu takut hasil panen bakal buruk atau gagal. Sebab, program Agrosolution terbukti berhasil meningkatkan produktivitas panen rata-rata hingga 55%. Di sawah tersebut, petani mengaplikasikan Pupuk Nitrea, NPK 30.6.8, dan KCL.

Dalam tanam perdana tersebut, petani menggunakan sistem jajar legowo yang terbukti cocok dilakukan saat tanam di musim hujan.

Disamping itu, melalui Program Agrosolution, petani dimanjakan dengan berbagai kemudahan. Mulai dari persiapan tanam yang didampingi langsung tim riset Pupuk Kujang, dicarikan bantuan permodalah, asuransi, hingga dicarikan off taker atau pembeli. Alhasil petani tidak kesulitan menjual hasil panen mereka.

“Pola ini yang kami sedang kembangkan, melibatkan banyak pihak, dan pada tahun ini kami menargetkan program Agrosolution di lahan pertanian total seluas 50 ribu hektare,” kata Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto di Karawang.

Petani di Pancakarya juga dibantu oleh kucuran dana kredit usaha rakyat (KUR) dari Bank Jabar Banten. Petani juga mendapat perlindungan asuransi dari Jasindo jika terjadi masalah mengancam pada tanaman mereka. Pupuk Kujang bahkan mencarikan pembeli untuk petani Pancakarya. Rencananya, PT Panca bakal menjadi off taker atau pembeli hasil panen mereka nanti.

Saat ini, petani di sejumlah daerah lumbung padi sedang melakukan penanaman. Untuk menjamin kebutuhan pupuk petani, Pupuk Indonesia melalui salahsatu anak usahanya, PT Pupuk Kujang memastikan kesiapan stok pupuk subsidi pada musim tanam kedua sesuai penugasan pemerintah di seluruh area distribusi.

“Pupuk Kujang sebagai salah satu anak usaha Pupuk Indonesia, berkomitmen mendampingi petani untuk membantu meningkatkan produktivitas hasil tani, melalui program agrosolution yang saat ini sedang gencar dilakukan PI grup, salah satunya petani binaan Pupuk Kujang yang ada di tempuran ini,” kata Maryadi, Direktur Utama Pupuk Kujang di tempat yang sama.

Sebelum melakukan penanaman perdana, Wamentan terlebih dahulu melakukan peninjauan stok pupuk di Gudang Lini II, Pupuk Kujang Cikampek.

Saat ini stok pupuk subsidi di Jawa Barat mencapai 128.236 ton. Rinciannya, pupuk Urea 110.883 ton, NPK Phonska 8.362 ton, dan pupuk organik Petroganik 8.991ton. Stok tersebut bisa cukup untuk 2 minggu kedepan bahkan surplus.

Adapun stok pupuk subsidi di Karawang hingga 23 Maret 2021 mencapai 6.900 ton. Rinciannya, Urea 5.123 ton, NPK 1.406 ton, organik 371 ton. Adapun realisasi pupuk subsidi di Karawang hingga saat ini telah mencapai 22.677 ton. Rinciannya, Urea 13.215 ton, NPK 8.586 ton, organik 876.

Redaksi