Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Subang

beritatandas.id, SUBANG – Sebanyak 7.800 vial vaksin yang didistribusikan oleh Provinsi Jawa Barat tiba di Kabupaten Subang, pada Selasa (26/1/2021), vaksin tersebut langsung disimpan di ruang khusus di gudang Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Farmasi Jalan Brigjen Katamso Kabupaten Subang.

Dengan pengawalan ketat TNI dan Polri, empat dus vaksin tersebut akan disimpan selama tiga hari di ruang khusus bersuhu dua hingga delapan derajat celcius, selanjutnya direncanakan akan disuntikan perdana kepada 10 tokoh utama di Subang termasuk Bupati pada Jumat (29/1/2021).

Seperti diterangkan Juru Bicara Satgas Penaganan Covid-19 Kabupaten Subang dr. Maxi, setelah disimpan di ruangan khusus selama tiga hari, vaksin tersebut selanjutnya akan didistribusikan keseluruh Puskesmas yang sudah terdata di Kabupaten Subang.

“Sesuai hasil rapat kami sepakat hari Jumat pukul 7.30 WIB kita sudsh siap untuk menyuntikan vaksin kepada 10 orang penerima pertama di RSUD Ciereng,” papar dr. Maxi ketika diwawancara awak media usai menandatangani dokumen serah terima vaksin.

Masih dikatakan dr. Maxi, selama tiga hari vaksin disimpan di gedung UPTD Farmasi, vaksin tersebut akan dijaga ketat oleh pihak keamanan.

“Selama tiga hari disimpan disini vaksin akan dijaga ketat oleh teman-teman dari TNI dan Polri,” imbuhnya.

Lebih lanjut Juru Bicara Gugus Tugas Penaganan Covid-19 Kabupaten Subang menyatakan, bahwa selama vaksin belum disuntikan, pihak Satgas juga meminta kepada PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik, mengingat suhu ruangan vaksin harus sesuai dengan ketentuan.

“Kami sudah hubungi pihak PLN agar tiga hari ke depan tidak ada pemadaman, karena pendingin di ruangan ini tentu perlu aliran listrik,” katanya.

Mengenai calon penerima vaksin, dr. Maxi mengatakan ada 4.130 penerima vaksin tahap awal yang termasuk diantaranya tenaga medis serta TNI dan Polri.

Ketika ditanya soal ketentuan vaksinasi, ia menjelaskan ada beberapa kriteria yang tidak boleh.

“Utamanya yang sudah pernah positif Covid-19 itu tidak divaksin, kemudian untuk para ibu hamil atau yang menderita beberapa penyakit berat tidak divaksin dulu,” tutupnya.

Reporter : Irvan