beritatandas.id, CIAMIS – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Johan J Anwari hari ini mengelar reses yang dilaksananakan di delapan titik yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis, Pangandaran, Kota Banjar dan Kabupaten Kuningan.
Dalam reses 1 tahun sidang 2020-2021, DPRD Provinsi Jawa Barat Johan yang merupakan Sekertaris Gerakan Pemuda Ansor Jawa Batat menjalankan dengan tetap menja protokol kesehatan.
Adapun keluhan yang banyak dilontarkan oleh peserta reses adalah berkenan dengan dampak ekonomi akibat merebaknya Covid 19 selian itu pelakuk Pendidikan dan masyarakat mengeluhkan juga berkenan dengan pembelajaran jarak Jauh (PJJ).
Johan Mengungkapkan bahwa hasil bincang Bersama peserta reses bahwa efektivitas sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang di iberlakukan selama pandemi Covid-19 ini hanya 30persen.
Hal itu menurutnya berdasarkan pengakuan langsung dari para tenaga tenaga pendidik di seluruh daerah di tanah air ini, pada saat dirinya melakukan tugas pengawasan ke daerah-daerah.
“Hasil survei itu rata-rata mengatakan PJJ efektif antara 50 sampai 70persen. Lalu saya keliling Indonesia, rata-rata pengakuannya hanya 30persen,” paparnya.
Menurutnya, pengakuan langsung saat dialog dari para tenaga pendidik, lebih obyektif ketimbang memakai data hasil uji petik dari beberapa orang dengan metode survey.
“Jadi sepakat ya yang 30persen itu. Artinya 70persen pelajaran anak didik kita tidak terlaksana dengan baik. Ini jadi catatan peting saya, saya kumpulkan semua dokumen setelah berkeliling (Indonesia),” ungkap anggota Fraksi PKB ini.
Adapun persolanya tutur Johan, mulai keterdian sinyal, karena masih ditemukan ada bebera daerah yang kesulitan mendapat sinyal, kedua kesulitan orang tua dalam memberikan tindak lanjut pembejaran.
“Atas temuan itu, maka kami meminta kepada pemerintah tidak cukup hanya menyediakan quta gratis sementara sinyal dan smart ponenya tidak ada, untuk itu supaya di perhatikan,” pungkasnya.
Redaksi
Leave a Reply