Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Launching Desa Patin di Subang

beritatandas.id, SUBANG – Rencana membuat Desa Inovasi Patin atau Sentral Patin di Subang, Jawa Barat sudah dimulai. Hal itu ditandai dengan penebaran benih Patin Perkasa yang dilakukan oleh Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Prof Martani Huseini, MBA., Ph.D di kolam ikan BUMDes Berkah Abadi, Desa Rancabango, Senin (24/2/2020) sore.

Prof Martani mengharapkan BUMDes Rancabango menjadi percontohan BUMDes-BUMDes lain dalam hal inovasi sektor perikanan.

“Mohon Pak Joni (Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan) dibuatkan semacam percontohan,” pintanya saat menyampaikan sambutan di acara tersebut.

Dia menyampaikan, Menteri Kelautan dan Perikanan akan dekat dengan pembudidaya. Oleh karenanya, dia meyakini saat panen nanti menteri bisa hadir di tengah-tengah warga Desa Rancabango.

“Mestinya (acara ini) menteri yang datang. Bukan saya. Atau minimal Dirjen,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pihak Balai Riset Pemuliaan Ikan juga harus menyampaikan inovasi-inovasinya ke menteri.

“Paling tidak disini ada produk inovasi yang dikerjasamakan dengan BUMDes. Direkturnya milenial, kantor kadesnya milenial,” ujarnya sambil tertawa.

Kerjasama yang dilakukan antara BUMDes dengan Balai Pemuliaan Ikan juga menjamin pasar. Dalam artian BUMDes tidak usah memikirkan hilirnya dan fokus pada hulunya. Bahkan harus bisa memenuhi pasar interlokal.

“Hulunya disini (Budidaya BUMDes) hilirnya urusan kami,” ujarnya.

Direktur BUMDes Rancabango Ahmad Fauzi Ridwan mengaku merasa optimis dengan kerjasama yang dilakukan di sektor perikanan.

“Kami optimis kerjasama ini bisa sukses. Apalagi pihak Balai siap menjadikan BUMDes Rancabango untuk jadi BUMDes percontohan,” ujar Fauzi.

Sementara Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Yuningsih mengatakan, kerjasama yang dilakukan antara BUMDes dengan Balai Riset Pemuliaan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan harus sampai mendongkrak perekonomian masyarakat.

“Libatkan masyarakat, bukan hanya budidaya, tapi harus sampai pengolahan, membuat pabrik, atau bahkan tempat wisata kuliner. Ini akan semakin banyak warga yang ikut terlibat,” ujar politisi PKB itu.

Reporter : Cicai