Lezatnya Durian Khas Jalan Cagak Subang

beritatandas.id, SUBANG – Jika berkunjung ke Subang jangan lupa mampir ke Jalancagak untuk merasakan sensasi makan durian khasnya.

Kini musim panen durian masih berlangsung, durian khas Subang tersebut juga selalu dinantikan oleh pecinta durian, tak ayal banyak pengendara yang melintas di daerah Jalancagak selalu terhiptonis oleh pesona durian yang bergelantungan di kios kecil pinggir jalan tersebut.

Bagi yang belum tau Jalancagak, Jalancagak adalah wilayah selatan Subang, Jalancagak juga merupakan wilayah jalan provinsi karena dekat dengan Ciater, perbatasan langsung Bandung Barat Dengan Subang.

Bagi yang belum tahu daerah Jalancagak kalian bisa menandainya dengan tugu nanas, jika sudah melintasi tugu tersebut kalian sudah berada di Jalancagak. Icon Jalancagak, tugu nanas madu tersebut pasti akan terlintasi oleh setiap pengendara yang hendak menuju ke Bandung dari arah Subang, maupun sebaliknya.

Lebih lanjut membahas pesona khas durian Subang, Suwandi (52) petani sekaligus pedagang durian asli Jalancagak, mengatakan, dirinya saat ini mengalami penurunan penghasilan akibat panennya kurang maksimal.

“Saya rasa hampir semua petani mengalami penurunan, yah paling hanya bisa dipanen 20 persennya,” kata Suwandi ketika diwawancara beritatandas.id di kios kecilnya di Jalancagak, Jaran raya Subang-Bandung, Senin (1/3/2021).

Imbas penurunan jumlah panen tersebut dijelaskan Suwandi merupakan akibat dari cuaca yang ekstrim, seperti diketahui saat ini cuaca sedang dalam tidak baik, bukan hanya gagal panen, sebagian besar bencana banjir dan longsor di Jawa Barat juga terjadi karena bencana hidrometeorologi.

“Pada saat sedang berbunga pohon durian itu ditimpa hujan, kian lebat intensitas hujan, bunga durian juga rontok, jadi makannya hasil panen turun,” imbuhnya.

Yabg seharusnya pada bulan Januari hingga Maret pedagang durian Jalancagak panen raya, ternyata tahun ini gagal, akibat imbas cuaca buruk tersebut.

“Tahun ini justru tidak ada panen raya, kami juga terpaksa menurunkan harga durian agak laku terjual, sebab jika tidak khawatir tidak laku,” papar Suwandi.

Diketahui harga durian di Jalancagak saat panen raya lebih tinggi, untuk ukuran kecil dua kepalan tangan orang dewasa biasanya dibanderol Rp 40 hingga Rp 50 ribu.

“Sekarang kami turunkan gak banyak paling Rp 10 ribu supaya laku aja, ada yang Rp 30 ribu, kisaran Rp 50 ribu hingga 30 ribu lah ini yang kecil,” jelasnya.

Mungkin menjadi pertanyaan bagi kalian, kenapa harga saat panen raya lebih mahal. Hal itu dipaparkan Suwandi, ada keistimewaan lain ketika panen raya terjadi.

“Harga bisa mahal karena dianggap istimewa, kemudian, kenapa lebih mahal, karena biasanya durian panen raya bagus-bagus selain itu juga banyak pilihan dari segi rasa juga lebih nikmat karena berbuah saat cuaca atau iklim lebih bagus,” papar Suwandi.

Fakta selanjutnya tentang durian, meski durian dijual dengan harga yang lumayan mahal, hal itu tidak serta merta mensejahterakan petani durian, faktanya dari harga rata-rata Rp 50 ribu, jika dikalkulasi dengan biaya perawatan tanaman dan ongkos jasa pikul dan jasa petik, para petani hanya dapat untung lima ribu rupiah perbuah nya.

Kendati demikian, Suwandi yang saat ini tengah menata dagangan duriannya tidak mengeluh dengan persoalan untung tersebut.

“Memang ada satu dua orang pembeli mempertanyakan harga, tapi yah memang hasilnya segitu, kami tetap sama, mau harga Rp 100 ribu perbuah untung kita tak lebih dari 10 persen nya,” ungkap Suwandi.

Secara terpisah salah satu warga pecinta durian, Rahman (32) warga Bandung yang saat itu melintas di wilayah Jalancagak membenarkan jika harga durian saat ini di pasaran memang sedang mengalami kenaikan.

“Rata-rata memang di harga yang sama, di beberapa kios sebelumnya saya tanya harga juga antara Rp 40 sampai 50 ribu, bahkan, untuk ukuran yang sama ada yang sampai Rp 60 ribu,” kata Rahman.

Kendati ada kenaikan harga, Rahman yang memang pecinta buah durian tidak merasa terpengaruhi oleh harga.

Reporter : Irvan