Lily Maulana Tanggapi Pernyataan Arteria Dahlan

Bandung, beritatandas.id – Pernyataan kontroversi Arteria Dahlan yang meminta Kajati dicopot gegara berbahasa Sunda berbuntut panjang. Masyarakat Sunda khususnya di Jawa Barat mendesak agar anggota DPR RI itu meminta maaf.

Desakan itu muncul dari sejumlah kelompok masyarakat, individu, budayawan hingga para tokoh yang ada di Jawa Barat. Pernyataan Arteria dinilai telah menyakiti perasaan masyarakat suku Sunda.

Lily maulana yang merupakan salah satu ketua RW dan selaku Ketua Forum RW di Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, turut menyoroti dan sangat menyayangkan atas pernyataan Arteria Dahlan dalam rapat di Komisi III dengan kejagung mengkritik Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang saat rapat menggunakan bahasa Sunda dan meminta agar diganti atau dipecat.

Hal ini jelas menciptakan ketersinggungan sebagai orang Sunda karena pernyataan tersebut di indikasikan bersifat Rasis. Padahal bahasa daerah adalah aset dan kekayaan bangsa dan mencerminkan ke Bhineka Tunggal Ika an di indonesia.

Lebih jauh, Lily menjelaskan bahwa di lingkup RW saja terdapat berbagai suku dan bahasa yang sudah terjalin bersinergi serta harmonis satu sama lainnya.

Dengan adanya pernyataan Arteria Dahlan yang merupakan anggota DPR RI, seharusnya memberikan tauladan bukan menciptakan konflik bagi masyarakat Sunda.

Lily pun berharap agar Arteria Dahlan segera meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sunda, dan jangan sampai menunggu ada reaksi serta aksi akibat ketidaknyamanan dari lisan yang keluar dari mulut anggota dewan itu.

“Silahkan simak, hampir semua pejabat berbeda suku dan bahasa dalam rapat, ada yang suka nyeleneh, sesekali ada yang memakai bahasa daerahnya masing-masing”, ucap Lily.

Lily melanjutkan, “kenapa bahasa Sunda dipermasalahkan?, semoga kejadian ini dijadikan hikmah bagi para pejabat lainnya, agar selalu menjaga sikap dan ucapannya”.

Sebagai informasi, Lily maulana merupakan warga asli kelahiran Kota Bandung dan dirinya akan maju sebagai calon Ketua Forum RW kota Bandung pada muskot bulan maret nanti.

 

Redaksi