Oleh Soleh : Jangan Panik Virus Corona, Tapi Harus Waspada

beritatandas.id, BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, H.Oleh Soleh meminta kepada masyarakat untuk tidak panik terkait dengan ditemukannya orang yang terpapar virus Corona di Jawa Barat dan ditemukan adanya 24 orang di Bandung dalam status diawasi terkait virus Corona. Menurutnya, masyarakat memang harus tetap waspada, tetapi tidak boleh panik.

“Waspada harus tetap akan tetapi jangan panik. Yang penting Jaga kebersihan. Yang sakit atau kondisi badan lemah, segera istirahat dan pakai masker. Kondisi imun tubuh yang prima bisa menangkal atau menyembuhkan dari virus corona ini,” tutur Oleh.

Oleh kemudian menyentil angka fatality rate dari virus corona, yang dikatakannya baru sekitar 2 persen. Bahkan dirinya menyebutkan jika pasien yang terjangkit sebelumnya, kini sudah banyak yang sembuh.

Begitupun menurut Oleh Pemprov Jabar saat ini terus melakukan langkah-langkah preventif terkait sebaran virus Corona.

Sebelumnya di kutip dari lalam Kumparan.com, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Rosye Arosdiani Apip menuturkan, 24 orang yang dipantau memiliki riwayat bepergian ke negara terjangkit seperti Jepang dan Korea. Mereka dipantau selama 14 hari ke depan meski tidak memiliki gejala penyakit batuk dan pilek.

“Dalam statusnya, orang dalam pemantauan sudah ada 31. 7 sudah selesai sedangkan 24 masih dalam pemantauan dan pemantauan akan dilakukan selama 14 hari,” kata dia di Balai Kota Bandung, Selasa (3/3).

Rosye menambahkan, 24 orang tersebut dipantau berdasarkan laporan yang diterima langsung oleh Dinas Kesehatan atau melalui Puskesmas yang tersebar di Bandung. Dia memastikan, selama dipantau mereka tidak akan diisolasi atau dikarantina di rumah sakit melainkan di rumahnya masing-masing.

“Kalau pemantauan itu di rumah, jadi enggak ada yang diisolasi,” ucap dia.

Rosye mengatakan, teknis pemantauan dilakukan dengan cara melakukan koordinasi dan komunikasi. Apabila ada yang enggan berkoordinasi, maka petugas akan turun ke lapangan dan mendatangi rumahnya. Sejauh ini, dia memastikan, koordinasi dengan 24 orang tersebut berlangsung lancar.

“Yang penting adalah menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan dan keluarga tentunya, nah nanti dari sana kita lakukan pemantauannya sesuai dengan kondisi, kalau yang agak kurang kooperatif ya harus kita datangi tapi kalau yang kooperatif itu kita bisa menilai dari sana,” terangnya.

Redaksi