Bandung, beritatandas.id – Oleh Soleh sebagai pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat beserta 120 anggota DPRD mengucapkan selamat Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2022.
Dalam momentum Hari Santri, Oleh mengajak seluruh elemen untuk bermuhasabah diri sejauh mana kita menghargai perjuangan para alim ulama, perjuangan para syuhada santriwan dan santriwati dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Kita jadikan momen hari santri bukan saja momen ucapan semata bukan saja momen membuat meme ataupun hadir dalam upacara santri, tetapi mari kita tingkatkan rasa tasyakur atas kenikmatan kemerdekaan atas kenikmatan berbangsa dan bernegara bahkan beragama beribadah. Saya yakin bahwasannya kedamaian Indonesia mungkin tidak akan wujud tanpa darah dan nyawa perjuangan para kiyai para santri,” ungkapnya.
Lanjut Oleh, kita sebagai pengisi kemerdekaan atas perjuangan para santri harus memastikan estafet keberlangsungan berbangsa bernegara, estafet kedamaian beribadah melalui afirmasi fasilitasi terhadap peran dan fungsi pondok pesantren, kiyai dan santri.
“Negara harus dihadirkan secepatnya secara totalitas agar realisasi undang-undang pondok pesantren dan realisasi perda pondok pesantren betul-betul secara nyata dirasakan manfaatnya oleh para kiyai, santri dan lembaga-lembaga keagamaan,” ujarnya.
Anggota DPRD Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menjelaskan bahwasannya tantangan cobaan radikalisme kebangsaan dan bahkan radikalisme akidah ini terus menerus menghantam dan bahkan menusuk kepada setiap lembaga para kiyai, para santri bahkan seluruh keluarga nusantara agar semakin pudar terhadap kecintaan berbangsa dan bernegara.
“Kita tidak hanya harus mendorong hari santri, kita PKB tidak hanya mendorong soal perda pesantren, tetapi PKB meminta agar didorong juga APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan APBD Desa dalam memastikan estafet keberlangsungan harmonisasi beragama, keberlangsungan generasi-generasi penerus yang kuat akidahnya kuat akhlaknya dan memiliki mental serta kecintaan terhadap NKRI yang kokoh,” katanya.
“Dalam peringatan hari santri dapat menjadi pengingat bagi kita tahun ini mudah-mudahan bisa didorong di APBD Provinsi Jawa Barat yang semaksimal mungkin, minimal untuk BOP pondok pesantren maupun lembaga keagamaan, insentif guru ngaji kemudian juga beasiswa untuk santriwan santriwati yang kurang mampu,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa fungsi dakwah para santriwan dan santriwati sudah maksimal, akan tetapi kemandirian di lingkungan mereka atas ekonomi dan kesejahteraannya perlu kita topang, maka UMKM pesantren ataupun menggali potensi bukan saja one village one produk tetapi bagaimana mampu melahirkan one pesantren one produk.
“Dimana hari ini sudah ada one pesantren one produk akan tetapi belum maksimal perlu di dorong anggaran yang lebih besar sehingga fungsi ibadah, fungsi dakwah dan juga fungsi sebagai perekat persatuan dan menjaga harmonisasi kebangsaan tetap kokoh wujud jikalau dorongan APBN, APBD, APBDes itu maksimal bagi kalangan kiyai maupun santri,” tambahnya.***
Redaksi
Leave a Reply