Program Reforma Agraria Belum Terasa di Jawa Barat

beritatandas.id, BANDUNG – Sampai saat ini program Reforma Agraria yang dicanangkan pemerintah pusat beberapa waktu lalu, belum terlihat dampaknya terhadap ekonomi masyarakat.

“Reforma Agraria itu belum terlihat progres yang kita dambakan di Jawa Barat. Pemerintah pusat sampai hari ini belum memperlihatkan sikap yang jelas dan konkrit,” ujar Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Asep Suherman, Minggu (19/01/2020).

Padahal, kata dia, program itu bisa menyelesaikan banyak persoalan, di antaranya masalah pendistribusian lahan, dan palling utama adalah masalah pemerataan ekonomi.

“Terjadinya disparitas (kesenjangan) ekonomi di daerah-daerah di Indonesia karena terjadinya ketimpangan kepemilikan aset dan ketimpangan kepemilikan lahan, sehingga ada masyarakat petani tidak memiliki lahan, dia hanya jadi buruh tani,” papar Asep.

Jika Reforma Agraria dilaksanakan dengan baik dan benar, menurutnya kepemilikan tanah akan terbagi secara merata yang bisa mendorong kemampuan daya beli masyarakat, terutama daya beli petani secara merata.

Seperti diketahui, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengungkapkan bahwa satu persen dari jumlah penduduk Indonesia menguasai 58 persen total luas tanah di Indonesia. Rasio ini menunjukkan bahwa penguasaan dan kepemilikan tanah belum seimbang.

Reforma agraria merupakan upaya menata ulang struktur agraria yang timpang, yang memungkinkan eksploitasi manusia atas manusia, menuju tatanan baru dengan struktur yang bersendi pada keadilan agraria.

Adapun program perhutanan sosial yang juga dicanangkan pemerintah pusat, lanjut Asep, menurutnya merupakan langkah yang tepat, asalkan dilaksanakan sesuai ketentuan. Program yang berbasis pada tanah ini dinilai bisa mengembalikan fungsi hutan menjadi hutan seutuhnya.

“Masyarakat sekitar hutan pun akan memiliki akses terhadap hutan tersebut,” katanya.

Ia berharap, pemerintah pusat dan provinsi bisa mendorong program ini secara baik termasuk sosialisasi dan pemberdayaan masyarakatnya. “Sehingga terlaksana dengan baik, tentu dengan memperhatikan ekologinya,” ujar Asep.

Redaksi