Sidkon Ungkap Persoalan yang Dihadapi Pesantren

beritatandas.id, BANDUNG – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Umat (PKB) DPRD Jawa Barat, Sidkon Djampi menuturkan setidaknya ada tiga poin yang menjadi persoalan di dunia pesantren.

Tiga poin itu adalah permasalahan infrastruktur jalan kabupaten dan provinsi, Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) hingga persoalan pembinaan pondok pesantren.

“Saya Dapil XII (Kabupaten Indramayu dan Cirebon). Hasil reses saya menerima berbagai aspirasi, tetapi yang paling banyak disampaikan (yang disoroti) masyarakat kemarin itu ada tiga persoalan,” tuturnya.

Sidkon Djampi pun sampaikan ketiga persoalan tersebut yakni:

Persoalan pertama yang banyak dikeluhkan yakni, masalah buruknya jalan kabupaten dan provinsi di beberapa wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon yang berdampak pada sulitnya mengangkut hasil panen.

“Masuk daerah pedalaman, jalan desa memang sangat bagus ini berkat dana desa. Tetapi, masuk jalan kabupaten dan provinsi jalannya sangat buruk. Masyarakat sekitar menyebut jalan tersebut seperti ombak banyu karena saking parahnya kerusakan jalan tersebut, dan ini menjadi problem terutama untuk mengangkut hasil panen,” kata dia.

Persoalan kedua yang banyak dikeluhkan yakni, Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) yang tidak merata. Ketidaksetaraan nilai BPMU antara SMA, SMK swasta dan negeri menjadi persoalan. Masyarakat menilai BPMU SMA, SMK swasta nilainya masih rendah dibandingkan dengan negeri.

“Saya akan mendorong Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mencari solusi, skema 20% harus bisa mengcover itu. Mereka (sekolah swasta) menilai kalau mereka itu sama warga Jawa Barat, dan kenapa harus dibedakan,” jelas Politisi Senior asal PKB, Sidkon Djampi.

Persoalan lain yang banyak dikeluhkan masyarakat Kabupaten Indramayu, terutama di Kabupaten Cirebon adalah pembinaan pondok pesantren. Banyak bangunan pondok pesantren yang rusak karena sudah lama tidak digunakan seiring kebijakan penerapan belajar dari rumah (BDR).

“Ponpes di Cirebon sangat banyak, dan sejak Covid-19 banyak Ponpes yang tutup atau melaksanakan belajar mengajarnya di rumah akibatnya bangunan Ponpes lembab yang akhirnya banyak rusak. Mereka meminta bantuan untuk perbaikannya,” tambahnya.

Sidkon juga berjanji akan mencarikan solusi atas permasalahan tersebut, Raperda Ponpes ini menjadi leading sektor pembinaan pondok pesantren.

“Kalau jalan di sekitar Ponpes rusak maka Bina Marga yang akan menindaklanjuti, buku di Ponpes rusak, kita akan dorong Dinas Pendidikan dan OPD terkait untuk berupaya mendistribusikan buku-buku, atau buat mobile library untuk di Ponpes. Saya akan mendorong Pemprov memfasilitasi kebutuhan Ponpes yang ada di Jabar,” ujarnya.

Redaksi