Anggota DPRD Jabar Ungkap Peran Penting Santri Bagi Masa Depan Indonesia

Beritatandas.id – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 berlangsung meriah. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai momentum HSN sebagai penegasan akan peran penting santri bagi masa depan Indonesia.

Anggota DPRD Jabar Johan J Anwari menyebut Pesantren merupakan prototipe terbaik sistem pendidikan di tanah air. Indonesia optimis akan akan bangkit melalui dunia santri.

“Dalam berbagai momentum kritis bangsa ini, pesantren telah terbukti mampu menjadi dinamisator sekaligus ujung tombak menyelesaikan berbagai persoalan negeri,” kata Anggota DPRD Jabar Johan J Anwari Minggu, 22 Oktober 2023.

Johan memaparkan, para santri dan kiai di masa awal kemerdekaan mampu menunjukkan militansinya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pun di masa kritis saat terjadi berbagai konflik ideologis, santri dan kiai tetap istiqomah mempertanankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pun di masa kini kaum sarungan para lulusan pesantren mampu mewarnai dan mengisi pembangunan, menjadi aktor penting baik di ranah eksekutif maupun legislatif,” katanya.

Ketangguhan pesantren, kata Cucun kembali terbukti selama Pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir. Di saat semua system pendidikan harus ditutup agar tidak menjadi kluster penularan Covid-19, Pesantren mampu menjadi satu-satunya lembaga pendidikan yang bisa menyelenggarakan pendidikan tatap muka.

“Pesantren mampu menunjukkan ketangguhannya, Pesantren bisa menjalankan proses belajar mengajar mentransfer ilmu dari para kiai ke para santrinya secara tatap muka. Dan Alhamdulillah, semuanya selamat,” katanya.

Selain itu ia juga mengaku heran dengan sebagian kalangan yang masih meragukan kontribusi dan Khidmah pesantren untuk Indonesia.

Dia menegaskan meskipun para santri dan kiai identik dengan sarung sebagai bentuk kesederhanaan, namun kualitas mental pemikiran mereka tidak kalah dengan produk lembaga pendidikan asing.

“Kreativitas santri itu sempat dipertanyakan oleh sejumlah kalangan. Mereka mempertanykan apa output dan outcome dari pendidikan ala pesantren. Bagi kami ini pertanyaan lucu dan tidak usah kita tanggapi. Cukup kita buktikan dengan peran yang lebih besar bagi bangsa dan negara saat ini dan masa depan,” pungkas dia.***