DPRD Jabar : Gedung Pusat Budaya Belum Memuaskan

beritatandas.id, BANDUNG – Anggota DPRD Jawa Barat Johan J Anwari menilai pembangunan Kawasan Gedung Pusat Budaya di sejumlah wilayah di Jawa Barat belum cukup memuaskan.

“Belum dapat dikatan memuaskan untuk menggambarkan ciri khas budaya dari masing-masing daerah di Jawa Barat,” kata Johan J Anwari dalam kunjungan kerja ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Kamis (18/2/2021).

Menurutnya sejak awal Kawasan Gedung Pusat Budaya ini dibangun sebagai upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam melestarikan budaya Sunda.

Johan pun menyampaikan setelah peninjauan ke beberapa lokasi pihaknya ingin mengantisipisi Gedung Pusat Budaya ini supaya bisa bermanfaat bagi kegiatan-kegiatan budaya.

“Beberapa Gedung Pusat Budaya yang sudah kami tinjau masih kurang memuaskan, maka dari itu kami mengantisipasi supaya gedung yang diinsiasi oleh Pemrov Jawa Barat dapat berguna bagi kegiatan-kegiatan budaya yang menggambarkan daerahnya,” katanya.

Ia pun berharap setelah melakukan dialog dengan stakeholder untuk perencanaan pembangunan Kawasan Gedung Pusat Budaya khusus yang ada di Banjar dapat bermanfaat bagi kegiatan seni budaya.

“Semoga yang di Banjar ini dapat bermanfaat bagi kegiatan-kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat Jawa Barat,” pungkasnya.

Baca Juga : Seniman Jabar Sebut Gedung Kebudayaan Subang Mirip Kandang Merpati

Beberapa waktu lalu di Kabupaten Subang sempat ramai soal Gedung Pusat Budaya yang dinilai tidak representatif bahkan mirip kandang burung. Gedung itu terletak di kawasan Hutan Kota Ranggawulung Subang.

Keanehan arsitektur bangunan tersebut bahkan menarik para seniman dan budayawan Jawa Barat untuk ikut berkomentar mengenai bangunan tersebut.

Salah satunya Seorang budayawan ternama asal Ciamis, Godi Suwarna. Ia menyebut bangunan gedung kebudayaan Subang yang hingga kini belum tuntas tersebut dijuluki seperti sarang burung merpati.

Dikutif dari flatroom media sosial pribadinya, Godi menjelaskan penilaiannya dari segi budaya terhadap gedung tersebut.

“Entah budaya apa yang digarap dan dipertunjukkan di Subang, kok gedungnya dibangun pake bambu,” kata Godi dikutif dalam status media sosialnya.

Lebih lanjut Godi mendeskripsikan tentang gedung Kebudayaan tersebut, nampak deretan bangunan seperti saung ranggon (bangunan seperti panggung).

“Kalau dilihat-lihat seperti kompleks kandang merpati, entah kuat berapa lama gedung kandang burung merpati itu, karena hanya terbuat dari bambu,” ungkap Godi.

Pantauan di lapangan, struktur konstruksi gedung tersebut 80 persennya berbahan bambu, bahkan beberapa bagian kontruksi dari bangunan tersebut terlihat sudah lapuk, dengan kondisi yang tak terawat gedung tersebut kerap kali hanya jadi tempat mesum.

Reporter : Irvan/Redaksi