Temu Bisnis, BUMDes Rancabango MoU dengan Beberapa Perusahaan

beritatandas.id, BANDUNG – Ratusan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se Jawa Barat kumpul di Gedung Sate. Mereka mengikuti acara temu bisnis untuk mengembangkan ekonomi desa masing-masing.

Salah satu BUMDes yang hadir dalam acara tersebut, BUMDes Berkah Abadi Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Subang, Jawa Barat. Acara digelar selama dua hari, mulai tanggal 2-3 November 2019.

Mereka membawa empat personel mulai dari direktur, bendahara, kepala unit perdagangan sampai pengawas. Dalam kesempatan itu BUMDes yang ada di pesisir pantura Subang itu membuat MoU dengan beberapa perusahaan yang mendukung terselenggaranya acara tersebut.

“Kami MoU dengan PT Pos Indonesia, Bank BJB dan perusahaan yang menyediakan alat mesin pertanian (alsintan),” kata Ahmad Fauzi Ridwan, Direktur BUMDes Berkah Abadi.

Menurutnya, pemerintah harus sering-sering menggelar acara serupa untuk memotivasi dan membuka akses BUMDes. Karena konsep membangun Indonesia dari desa itu bisa dilakukan dari mengembangjan BUMDes-BUMDes.

“Kami mendengarkan keinginan pak Gubernur (Ridwan Kamil), desa harus jadi sumber kekuatan ekonomi,” ujarnya.

Desa yang dipimpin oleh H Rasam itu, saat ini sudah menjalankan unit usaha perdagangan utamanya beras. Untuk menunjang itu pihaknya juga sudah melakukan pengajuan ke Perum Bulog untuk membuat Rumah Pangan Kita (RPK).

“Sebelum berangkat ke acara temu bisnis, kami membuat permohonan RPK ke Perum Bulog Sub Divre Subang,” tambahnya.

Dia juga menyampaikan, dalam waktu dekat akan melaunching program Berkah Abadi Network, dimana BUMDes akan memasang tiang tower di lingkungan kantor pemerintahan desa dan akan dipancarkan ke seluruh penjuru sejauh 10 kilo meter.

“Nanti kami akan simpan titik-titik (pesawat) internet di setiap dusun. Semua warga akan menikmati internet murah,” bebernya.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya meminta agar desa melakukan inovasi terutama memanfaatkan teknologi. Saat ini, pemprov sudah menggandeng tokopedia untuk dijadikan pusat bisnis digital desa.

“Silahkan membuat desa digital. Kami akan siapkan kebutuhannya (komputer dll),” ujarnya.

Redaksi